Tuesday 27 December 2011

kepastian.

sekarang begini saja.
aku tidak butuh kata-kata pemanis telinga yang sempat bikin pipiku jadi merah atau gombalan buaya yang entah sudah memakan hatinya sekian puluh wanita, tidak juga peluk cium dan sapaan rindu yang malah makin bikin aku menderita. 

aku tidak tau sampai kapan bisa tahan, aku masih belajar untuk bertahan.

jadi sekarang begini saja,
aku tau ini akan sedikit memaksa dan mungkin membuatmu risih selamanya.


tapi kalau kau memang belum mau memantapkan hati dan tidak mampu memilih satu saja untuk temanmu berbagi, aku bisa mengalah dengan ramah dan undur diri pelan-pelan sekali. bahkan aku yakin kau tidak akan menyadari sampai nanti sudah jauh sekali aku pergi.

jadi,
kalau sekarang kau masih tidak bisa begini saja, maka sebaiknya sekarang kita mulai masing-masing saja.

mulai sekarang kita yang pasti adanya saja.

Thursday 22 December 2011

Duh, Gusti.



duh, Gusti.
ini gua boleh curhat enggak sih?
baru saja beberapa hari yang lalu gua ngerasa menjadi wanita paling bahagia di seluruh dunia dengan segala rasa entah benar entah bohong semata yang ditawarkan oleh seorang pria, dan sekarang tiba-tiba saja gua harus dihadapkan (lagi) pada suatu masa dimana kenyataan yang gua hadapi ini tidaklah seindah tayangan mesra ala layar kaca. atau dongeng-dongeng yang penuh peri baik hati juga kereta kencana. atau kisah-kisah cinta di buku cerita. bah!

gua tertidur selama kurang lebih tiga jam pagi ini sebelum akhirnya terbangun dengan dada sesak dan mata membengkak. entah kenapa. tiba-tiba saja gua merasa insecure begini. tidak ada tawa hari ini. bagian dari diri gua yang dulu, bagian dari diri gua yang sebelumnya pernah sangat ingin sekali gua benci dengan segala rasa ketakutan dan kemelankolisan dramatisnya itu muncul lagi. gua benci bagian diri gua yang ini. sudah berbulan-bulan gua coba tinggalkan, sudah berkali-kali pula gua coba buang dalam-dalam dan sepenuhnya gua ganti dengan segala topeng kepura-puraan tentang keceriaan dan kebahagiaan semu yang menurut gua sudah berhasil gua lakukan dengan baik dan sepertinya benar.

namun entah kenapa, tanggal dua dua ini selalu berhasil mengalahkan cerita pertahanan yang terlanjur gua karang. setiap tanggal ini, ada saja beberapa kenangan yang ingin gua lupakan malah seakan menjadi mimpi buruk yang akan selalu datang menyapa dalam kesunyian di tidur malam. kenangan itu belum juga hilang, bahkan cenderung tidak bisa. entahlah. 

demi menyebut namaMu di setiap doaku pagi hari, gua teramat lelah sekali dengan semua ini.

duh Gusti, kapan Kau mau berbaik hati membuatku lupa sih?

Monday 5 December 2011

"semakin kau buka auratmu, maka semakin habislah misterimu."

suatu malam di sebuah outlet gramedia, gua sedang memilih-milih buku cerita yang cocok untuk teman di saat suntuk saat mata gua secara tidak sengaja membaca ini:


enggak tau ada mantra apa di tulisan itu, tapi mata gua terpana dengan lama. karena tidak punya banyak waktu dan gua memang tidak berniat membaca di tempat, jadi gua putuskan untuk membeli buku tersebut tanpa pertimbangan yang banyak.

ada sesuatu di buku itu. entahlah. tapi saat membaca halaman demi halaman, gua merasa seperti sedang telanjang. malu marah sebel dan jijik campur jadi satu. betapa bisa dengan cepatnya gua langsung merasa sebagai objek yang sedang dibicarakan oleh sang penulis yang memiliki gaya bahasa super susah dimengerti itu.

mungkin sisi kewanitaan gua malam ini sedang tinggi sekali. begitu dramatisnya gua ikut masuk ke dalam cerita, bagaikan gua yang sedang diolok-olok oleh para pria. teringat lagi, betapa seringnya gua mengenakan pakaian terbuka, entah yang terbuka di bawah atau bahkan sampai keliatan beha. sering sekali gua bahkan dengan sadar memamerkan martabat dan tanpa risih menyetorkan aurat di sembarang tempat. damn. tanpa sadar kita, para wanita, okay, berapa kali kita sadar bahwa sedang dilecehkan dan dianggap murah oleh manusia yang bahkan tidak tau siapa nama kita karena kita dengan entengnya pergi ke jalanan dan sengaja memperlihatkan belahan dada pangkal paha atau mungkin saja sampai yang di dalam celana?

barangkali sisi wanita gua memang sedang tinggi sekali malam ini. mungkin saja, besok pagi gua lupa dengan apa yang baru saja gua sadari ini. mungkin saja minggu depannya lagi gua sudah kembali memakai pakaian-pakaian yang membabat habis misteri diri. jadi mumpung sekarang lagi bener, gua harus menulis beberapa cuplikan yang gua anggep berguna untuk mengingatkan kita, para wanita:

...saat kulihat seseorang dengan rok mini di jalanan, walaaah... sontak seluruh betis dan pahanya yang tersaput angin knalpot menjadi tontonan gratis yang bisa dipelototin sesuka-suka hatiku. semauku banget! mau sambil lidah melet-melet, mata mendelik sampai bola mataku mau lompat dari kursinya, bahkan sambil ditimpali imajinasi liar betapa enaknya ya kalau paha bening itu kujilat-jilatin pake jempol kakiku dan celotehan sampah dari beberapa teman priaku. 
beda lagi bila yang kulihat adalah sosok ketek yang dibuka begitu saja plus dada rendahnya sehingga membuhulkan belahan dada yang terasa melambai-lambaikan theng crenthelnya seolah minta dikasihani itu. belum lagi bila ternyata area pusarlah yang dibuka-buka oleh empunya, tentu nyambung ke pinggang, bahkan sedikit nonjolin celana dalamnya. sontak mulut dan tanganku bergerak-gerak sedemikian aneh bin ajaibnya, dengan fikiran melayang-layang bahwa pastilah ada pusar dibawah pusar!...

setelah malam ini, buku yang diketik dengan apik oleh edi mulyono ini bisa saja terlupakan lalu hilang. setelah malam ini, tulisan yang diselesaikan dengan sadar ini bisa saja cuma jadi catatan kecil yang tidak akan dibaca banyak orang. tapi ketahuilah, saat ini difikiran gua cuma satu: mungkin ini saatnya gua disentil agar segera mengenakan hijab. haha!


ps: THX FOR AURATMU! adalah buku yang ditulis oleh edi mulyono, seorang penulis yang diasuh oleh penerbit diva press. buku ini (mungkin) bisa diperoleh di semua toko buku di indonesia.